“Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Hebat”. Demikian tema yang diusung Safari Literasi Duta Baca Indonesia, yang mengawali kegiatannya tahun 2022 ini dengan perjalanan menuju timur, hingga titik terjauh di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 33 kota yang terbentang dari Bandung hingga NTT siap disambangi Sang Duta Baca, Gol A Gong, bersama timnya. Tak ketinggalan, Gong membawa serta buku terbarunya yang bertajuk Gong Smash!: Dari Raket Ke Pena, Dari Lapangan Ke Petualangan.
Baca juga: Sequoia, Catatan Harian Seoran Lelaki Untuk Anaknya
Menyoal buku terbarunya, kebetulan aku sempat menghadiri obrolan santai bersama Gol A Gong, 5 September 2021 lalu di Bandung.
Aku tak cukup banyak baca karya Gong. Meski, siapa sih tak tahu Balada Si Roy? Semata keterbatasan fasilitas, aku memang nyaris tak menemukan cerita itu pada masa remajaku. Membacanya sudah sangat terlambat, ketika sudah di Bandung. Sudah memasuki dekade 90-an. Cuma, sekali lagi, siapa tak kenal nama Gol A Gong dan serialnya yang melegenda itu? Maka, begitu seorang kawan menraktirku buku terbitan baru itu, dan memintaku mengambil sendiri ke toko bukunya yang notabene menjadi tempat ngobrol santai bareng Gong, aku pun bersedia. Jadilah, pada hari itu aku bergabung dengan beberapa orang, di teras Toko Buku Malka yang sekaligus menjadi markas Penerbit Epigraf, yang menelorkan Gong Smash!
Baca juga: Buku Dongengan Naga (Chan)
Beberapa saat ngobrol, Gong menyampaikan pertanyaan yang membuatku terpaku beberapa saat. Kalau sedang minum, sudah pasti bakal tersedak. Pertanyaannya: "Kamu statusnya apa?" Buat para jomblo, pertanyaan itu terasa menohok. Atau perasaanku saja ya? Haha!
"Maksud saya, mau ditulis apa di sini? Ya kalau punya anak, bisa saya tulis 'bunda siapa' misalnya. Kalau lajang, ditulis nona," lanjut Gong seolah memafhumi bengongku. Aaah...maksudnya buat menuliskan pesan di halaman depan bukunya. Baiklah 😂
"Nama saja. Dhenok, d-h-e-n-o-k," jawabku. Huufffttt!
Baca juga: Hari Buku dan Upaya Kembali Membaca
Gong Smash! sendiri merupakan 'semacam' buku autobiografi Gol A Gong. Dalam tanda petik, karena dituliskannya dengan cara yang berbeda. Bukan seperti buku aubiografi yang lazim kita temui. Di buku ini, Gong tak hanya menceritakan tentang semata peristiwa yang dialaminya; dialami dirinya yang terlahir dengan nama Heri Hendrayana Harris itu. Tapi juga tentang perjuangan-perjuangannya.
Heri kecil adalah bocah yang melawan sistem. Yang dengan sederhana, orang akan menyebutnya sebagai nakal. Bagaimana tidak, bocah 11 tahun memutuskan terjun dari atas pohon berketinggian 3 meter, hanya karena ingin melakukan hal yang sama dengan para serdadu angkatan udara. Hal yang membuatnya harus kehilangan tangan kirinya. Tapi Heri juga seorang yang tangguh. Dengan dukungan kedua orang tua yang luar biasa, banyak prestasi yang kemudian malah diraihnya.
Ah ya, nama Gol A Gong (sebelumnya ditulis Gola Gong) juga merupakan nama pemberian orang tuanya. Gol, nama dari sang ayah, sebagai ungkapan syukur atas karyanya yang diterima penerbit. Sedangkan Gong, nama yang disematkan ibunya, sebagai harapan agar tulisannya bergema seperti bunyi gong saat ditabuh. A sendiri diartikannya sebagai 'semua berasal dari Tuhan'. Menjadi satu kesatuan nama yang relijius: kesuksesan itu semua berasal dari Tuhan.
Selama 33 tahun berkarya, Gol A Gong telah menerbitkan 125 buku. Tak heran jika pada 2021 lalu ia terpilih sebagai Duta Baca Indonesia, menggantikan Najwa Shihab untuk masa tugas empat tahun.
Tapiiiii...kembali ke Gong Smash!, Gong yang menulis buku, itu sudah biasa. Ibaratnya, buat Gong, sambil merem saja tulisan bisa langsung jadi. Gong yang dikenal juga sebagai petualang, telah melewati beribu kilometer jarak, memanggul berkilo beban ransel hanya dengan satu lengan. Itu pun, orang sudah tahu. Hal yang belum banyak tahu, pun aku, adalah seorang Gong yang ternyata adalah jawara bulutangkis. Bukan hanya di kancah lokal dan nasional, namun internasional. Gong pernah ikut mengharumkan nama Indonesia, membuat kuping para penggemar bulutangkis dunia ikut menyimak kumandang Indonesia Raya yang mengantar kemenangannya. "Asal kamu mau, pasti bisa!" begitu kata Gong.
Baca juga: Lust for Life, Kisah Hidup Van Gogh
'Gong Smash! Dari Raket ke Pena, Dari Lapangan ke Petualangan' terbitan Epigraf menjadi salah satu buku yang dibawa tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia berkelana selama 3 bulan. Selain itu, mereka membawa serta buku-buku titipan, hasil hibah para penggiat literasi dari berbagai daerah yang nanti akan dibagikan ke daerah lain yang membutuhkan.
Di setiap daerah yang dikunjungi, Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022 menggelar kegiatan utama berupa pelatihan menulis yang menyasar kalangan muda. Harapannya, bakal bermunculan penulis-penulis baru di daerah yang menerbitkan tulisannya, sehingga kebutuhan buku di daerah bisa terpenuhi. Selain itu, digelar pula aneka pertunjukan seni serta diskusi dan seminar literasi.
Safari Literasi Duta Baca Indonesia bersama Gol A Gong ini merupakan yang kedua. Sebelumnya, jelang akhir tahun lalu, mereka mengunjungi 12 kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada perjalanan kedua ini, tim terdiri dari Gol A Gong (Duta Baca Indonesia), Rudi Rustiadi (Asisten Duta Baca Indonesia, cerpenis, videografer), Taufik Hidayatullah (Relawan Rumah Dunia, penulis), dan Daniel Mahendra (Direktur Penerbit Epigraf, penulis).
Ini dia jalur yang dilewati Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022.
Anda tinggal di kota-kota di atas? Anda penggiat literasi? Silakan bergabung dengan banyak agenda bersama Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022.
Baca juga: Because, Antara Sapardi Djoko Damono dan The Beatles
Aku termasuk pencinta tulisan dari Gol A Gong,zaman itu membaca novel beliau ada kebanggaan tersendiri di zaman saya SMA.Yang ngetop memang Balada si Roy ya.Beruntung kak sempat berjumpa dengan beliau dapat ilmunya lagi
ReplyDeleteSalut buat Gola Gong. Penulis terkenal yang peduli literasi. Safari ke 33 kota selama 3 bulan itu perjuangan yang bukan main lo. Melelahkan... Apalagi di usianya yang tidak muda lagi. Semoga sehat selalu ya om...
ReplyDeleteGol A Gong, lekat dengan Balada Si Roy, menulis dan berpetualang. Tapi main bulutangkis, jujur aku baru tahu!
ReplyDeleteKeren banget ini 3 bulan ke 33 kota sebagai Duta Baca indonesia. Semoga lancar perjalanan Tim Safari Literasi Duta Baca Indonesia ini dan bisa menginspirasi banyak orang pasti.
duh 125 buku dan satu pun belum ada yang saya baca?
ReplyDeletesungguh keterlaluan!
Besok cari ah ke perpustakaan cari bukunya Gol A Gong
sebagai bloggerm saya malu hehehhe ...
Membaca itu sehat. Menulis itu hebat
ReplyDeleteYeps, jelas aku setuju dengan istilah di atas. Selain karena memag seorang penulis. Aku juga suk membaca karrna dengan membaca kita akan tahu isi duia
Wah hebat bisa bertemu dan berbincang-bincang dengan penulis terkenal, tulisan-tulisan Gol A gong enak untuk dibaca dan penuh inspirasi
ReplyDeletewah ... ternyata ada safari literasi duta baca Indonesia ya ...di 12 kita jawa barat dan jawa tengah. kalao Bekasi ada ga, kalau ada aku mau dong
ReplyDelete12 mah yg udah lewat. yang akan ada 33 kota. tapi ke arah timur..
Deleteaku nggak asing dengan nama Gol A gong, dan belum pernah baca karyanya sih. Dan orang ini pancen ngetop kak. Sudah selayaknya jika jadi duta baca menggantikan najwa shihab. keren
ReplyDeleteBener bener suka sama kalimat ini "Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Hebat". Tahun ini saya harus bisa leboh banyak membaca dan menulis nih.
ReplyDeletewah sennegnya bisa ketemu langsung dengan penulis terkenal, jadi lebih termotifasi untuk lebih banyak membaca dan menulis untuk melahirkan banyak karya
ReplyDeleteKalo baca safari literasi, kaguuum deh sama pencetus idenya!
ReplyDeleteTerus terang aku lagi ikutan bootcamp penulis, dan rasanyaaa kayak mo perang!
Aku lebih dekat ke istrinya GolaGong, dan aku malah kagum sama istrinya hihihi *dijitak mas Golagong
kebayangnya, istrinya mas gong itu sabar banget. soalnya, kubayangkan, aku mah ga sabar ngadepin mas gong haha
DeleteGol A gong ini emang sdh cocok jadi duta baca Indonesia , btw saya pernah main ke rumah baca dunia nya belio yang di Serang Banten ..kegiatan di tempat tsb sangat menarik dan menginspirasi dimana ada misi meningkatkan literasi melalui menulis dan membaca buku untuk anak2 keren
ReplyDeletewah menarik ini, hebat
ReplyDelete