Hidup bertetangga itu membutuhkan seni tersendiri. Sebetulnya ya tak jauh beda dengan pola relasi yang lain sih, ada saling penghargaan, saling mendukung, saling berbagi. Karena relasi yang baik dengan tetangga tentunya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, yang akhirnya dapat mendukung setiap usaha masing-masing keluarga.
Baca juga: Gong Smash! dan Safari Literasi Duta Baca Indonesia 2022
Tapi ada kekhasan tertentu, jika bicara soal tetangga. Tak heran jika tema tentang hidup bertetangga ini dikemas dalam berbagai cerita, baik dalam bentuk tulisan maupun aneka pertunjukan. Di layar lebar pernah ada film bertajuk 'Rumput Tetangga'. Ada pula sitkom yang judulnya 'Tetangga Masa Gitu?'. Kalau diubek lagi, pasti bakal kita temukan lebih banyak lagi kisah serba-serbi hidup bertetangga ini. Tema yang nggak akan ada habisnya. Ini pula tampaknya yang menjadi inspirasi Annie Nugraha untuk membukukannya.
Annie menceritakan keseharian bertetangga dengan detail yang menarik. Yang kurasa itu bukan berangkat dari pengamatan sekilas-lintas. Perlu kejelian dalam melihat berbagai peristiwa. Mata dan kuping juga. Pun, tanpa dilengkapi dengan prasangka. Sehingga tulisan pun cukup objektif meski dengan selingan hal-hal lucu yang sangat subjektif. Banyak hal baru juga, hal yang belum pernah kujumpai sendiri. Meski tinggal di sebuah komplek perumahan dengan banyak tetangga, tapi aku sangat minim interaksi. Lebih banyak beraktivitas di luar dan tak aktif terlibat dalam kegiatan di komplek. Membaca tulisan Annie ini, membuatku mengoreksi diri: kok aku nggak tahu menahu urusan tetangga sekitar ya? Bukan buat ngepoin urusan orang pastinya. Tapi lebih kepada 'ide bisa didapat dari mana saja'.
Baca juga: Sequoia, Catatan Harian Seorang Lelaki Untuk Anaknya
Topik yang disajikan dalam 13 cerita di buku ini beragam, dari yang sekadar menanggap gosip sekitar, soal urusan parkir yang lari ke tanah hukum, hingga cerita misteri dengan bumbu horor. Yang terakhir ini sempat bikin suasana mencekam, karena dibaca selagi di rumah, yang notabene sendirian. Tapi itu menarik sungguh. Tak tertebak. Di titik-titik tertentu, sempat berspekulasi bakal begini bakal begitu. Eh meleset semua haha! Mungkin Annie Nugraha ini bakal cocok juga bikin skenario film horor hi hi hi hi..
Seru membaca tulisan Annie di buku ini. Cara bertuturnya yang santai, nyaris menyerupai obrolan bersama kawan, enak 'didengarkan'. (Bagaimana kalau membuat podcast, Mbak Annie?) Hal menarik lainnya di buku ini adalah ilustrasinya. Sukaaaaa. Ini juga yang menjadikan membaca buku Annie ini terasa lebih mengalir. Santai tapi bukan berarti tidak serius. Malah, di setiap akhir cerita, Annie melengkapinya dengan semacam pembelajaran apa yang diambil dari si cerita. Ada lesson learned. Mau baca 'Tetangga kok Gitu' juga? Sila hubungi langsung Annie Nugraha melalui akun media sosialnya.
Baca juga: Paranoia, Film Thriller Riri Reza dengan Ending yang Engga Banget
Oiya, selain menulis, Annie Nugraha juga dikenal sebagai crafter dan photographer. Mungkin sebentar lagi mau menjajagi sebagai podcaster #maksa 😁
Judul buku: Tetangga kok Gitu?
Penulis: Annie Nugraha
Penerbit: Stiletto Indie Books
Tebal buku: 142 halaman
Aku udah baca bukunya Mba Annie dan sukaaaa. Sehari langsung tamat. Hahaha. Relate banget template tetangga di Indonesia ya. Kayaknya sama semua. Nyaris.
ReplyDeleteMenarik ya ... mengingat cara bertutur di blognya yang menarik, cara menulis bukunya pun pasti menarik.
ReplyDeleteMbak Dhenok, saya nyari gambar lagi ke bawah tapi gak ada rupanya. Pengem lihat penampakan ilustrasi di dalam bukunya 😃
Tetangga,aha...cerita yang sangat menarik ya.Saat aku masih tinggal di rumah orangtua (perkampungan) yang namanya tetangga itu hobby-nya merumpii ya.Nah,kebetulan aku dulu karir. Berangkat kerja pagi pulang so jam 9 malam,jadi gak ada kesempatan merumpii.Jujur ini aku hindari banget,takut ada ketidakcocokan di tengah jalan.Nah sekarang pindah di komplek lain lagi ceritanya.Elu-elu,gue-gue bertetangga hanya menyapa pas ketemu di jalan.Tapi bagiku nyaman saja sih.Terpenting saling menghargai satu sama lain ya
ReplyDeleteBahasan tentang tetangga seperti gak ada habisnya, ya. Tapi, kepikiran aja nih Mbak Annie membuat buku tentang tetangga. Tema yang menarik dan menggelitik pastinya hehehe
ReplyDeletepas banget nih dengan kisah saya sekarang
ReplyDeletepunya tetangga apartemen yang jorok
dulu, sewaktu bukan apartemen, tetangga yang jorok sih gak ngaruh karena gak kelihatan
tapi sekarang, waduh ....
Gimana cara beli bukunya? Aku sangat tertarik nih... Kayaknya relate deh sama gaya hidup kita yang tinggal di kompleks di perkotaan... Saya mau order dong...
ReplyDeletelangsung ke mbak annie. nggak nyesel deh. asik bacanya...
Deletebtw, dr taura ini tugasnya di mana?
DeleteBukunya karya bu Annie memang top abis, realita kehidupan bertetangga diurai dengan apik penulisannya
ReplyDeleteWah aku tahu penulisnya ini. Sesama blogger juga dan beliau ini multitalenta hahaha 😂. Nulis bisa, foto juga keren terus suka bikin aksesoris keren lagi. Aduh aku kok jadi pngen cerita soal tetangga juga. Soalnya kan aku pindah pindah ya. Jadi ketemu banyak jenis tetangga
ReplyDeleteTentang tetangga, banyak hal yang pastinya bersinggungan dengan tetangga ya dalam kehidupan kita. Makanya ada istilah, rukun dengan tetangga menciptakan surga. Sebaliknya tidak rukun membuat kita seolah olah berada di neraka...
ReplyDeleteOoh ini bukunya Mbak Anni yg blogger juga itu..yg kalau review makanan auka detail hehehehe
ReplyDeleteJadi penasaran dengan bukunya, sayangnya aku msh ada PR baca beberapa buku ga berani beli lagi dulu takut numpuk dan jd sarang semut lagi ya Allah...
Buku yang menginspirasi memang, apalagi urusan tentang tetangga, yang banyak kisahnya. Bisa yang gemes, saling membantu, dan banyak lainnya. Jadi penasaran dengan bukunya
ReplyDeleteYang saya suka dari tulisan Mbak Annie karena selalu menyisipkan pengalaman 'rasa' jadi pembaca semacam terlibat secara emosi.
ReplyDeleteKalau saya berkesempatan baca buku ini pasti langsung suka.
Tetangga memang sering kali bikin pusing tapi kadang juga ada cerita serunya yaa Mbak, hihihii. Kalau dulu saya sebelum tinggal di perumahan, wah banyak kisah, dari pertengkaran, perselingkuhan, gosip miring, cepat sekali menyebar, hihihii. Sekarang di perumahan, pada jaga jarak antar tetangga karena semua mementingkan privacy, hehehe.
ReplyDeleteBaca sinopsisnya aja kebayang bukunya renyah dan menyenangkan kayaknya
ReplyDeletepenasaran sih dengan bukunya, tetanggaku juga aneka ragam, setelah pindah2 kontrakan alhamdulillah ketemu tetangga yang baik saat ini
ReplyDeleteTerimakasih untuk ulasannya yang apik banget Mbak Dhenok. Semoga buku solo pertama saya ini bisa membawa manfaat bagi siapapun yang membacanya. Dan juga menjadi pemicu bagi saya untuk melahirkan buku-buku solo berikutnya.
ReplyDeletePodcast? Eventually you're not the one who advise me to have podcast hahahaha. Apalagi teman-teman dekat yang memang tahu kalau saya memang hobi banget ngobrol tak kenal waktu hahahaha.