Sushi, dulu, aku tak suka. Aneh. Ditambah kudu mengendus wasabi yang aneh itu. Dulu. Tapi sebetulnya, disebut dulu juga nggak dulu-dulu amat. Pengenalanku terhadap makanan Jepang tentu saja setelah di Bandung. Sekitar 1995 baru mencicipi aneka olahan daging dan sup sayuran ala Jepang. Mencoba sushi sudah tahun 2010-an. Entah, sebelumnya tak pernah tertarik mencoba. Kali pertama, tak suka. Pun saat bekerja di sebuah kantor Jepang pada kurun 2013-2015, tak terpikat dengan makanan ini. Barulah sekitar lima tahun ke belakang, lidahku bisa menerima dengan ikhlas. Bahkan sering jadi menu pilihan saat ada kesempatan.
Baca juga: Kopi Aroma, Kopi yang Diolah dengan Cinta
Sushi telah lama menjadi makanan internasional. Dikenal sebagai makanan dari negeri Sakura, sushi sudah melintasi lautan dan benua, menjadi makanan kesukaan penduduk dunia. Saking populernya si sushi, sampai dibuat perayaan: Hari Sushi Internasional. Peringatan dimulai pada 2009, persisnya pada setiap 18 Juni. Tak jelas muasal penetapan tanggal tersebut. Yang pasti, sushi telah dikenal sejak berabad silam, daaan bukan dari Jepang!
Konon begitu. Memang masih menjadi perdebatan, ada yang menyebut sushi berasal dari Tiongkok. Sedangkan yang lain bersikukuh berasal dari Jepang. Entah mana yang lebih tepat, namun berbagai kalangan bersepakat sushi hadir dari kebutuhan pengawetan ikan. Para nelayan mencari cara untuk mengawetkan ikan tangkapan mereka seperti tuna dan makarel, agar bertahan lama. Mereka lalu menemukan metode pengawetan dengan menggunakan nasi yang telah direndam cairan cuka. Dalam proses tersebut terjadi pembentukan asam amino yang -selain menjadikan ikan awet, menjadikan rasa gurih ikan lebih menonjol. Istilah 'sushi’ merujuk pada rasa asam. Pada masa awal kemunculannya, metode pengawetan ikan ini disebut narezushi.
Nasi yang digunakan membungkus ikan pada narezushi, dibuang. Hanya ikannya yang dikonsumsi. Btw, kalau masakan Korea yang mirip-mirip sushi, apa ya? Kudu tanya ke kawan-kawan lifestyle blogger. Atawa bulan depan, sekalian mudik, perlu berburu makanan Korea di Malang?
Baca juga: Umbi dan Cerita Masa Kanak
Sushi pada Zaman Edo
Di Jepang, sushi dikenal sejak zaman Edo, sekitar tahun 1600-1800. Dalam sejarah Jepang, zaman Edo adalah periode yang dimulai sejak shogun pertama, Tokugawa Ieyasu mendirikan Keshogunan Tokugawa di Edo hingga masa pemulihan kekuasaan kaisar dari tangan shogun terakhir yakni Tokugawa Yoshinobu.
Pada masa ini, sushi dikemas dalam ukuran besar, lebih kurang sebesar onigiri di masa kini. Variasinya, ikan dan sayur yang ditaruh di atas nasi. Para penyantapnya adalah kalangan bangsawan atau orang-orang yang berpengaruh. Sushi memang masih menjadi makanan yang sangat mahal dan hanya menjadi konsumsi kalangan berduit. Dalam perkembangannya kemudian, ukuran sushi diperkecil agar mudah dinikmati sebagai kudapan dengan harga yang lebih terjangkau. Hingga akhirnya sushi pun menjadi bagian dari menu makanan cepat saji yang dapat dengan mudah ditemukan di rumah makan kecil, bahkan di tenda kaki lima.
Sushi dalam Perpaduan dengan Tradisi Barat
Dengan perkembangannya yang makin memasyarakat, makin banyak orang yang kenal teknik pembuatan sushi. Bentuknya bervariasi, harganya pun beragam dan makin terjangkau berbagai kalangan sosial. Bahan-bahannya pun makin mudah didapatkan.
Saat sushi memasuki negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, pada awalnya, konsep ikan mentah tidak menarik masyarakat Barat. Para koki yang adalah para imigran asal Jepang tersebut melakukan penyesuaian dan perubahan. Misalnya membungkus ikan dengan nori dan menyembunyikannya di dalam nasi, agar tak terlihat langsung. Cara ini dipakai, agar kalangan Barat yang tak familier dengan rumput laut dan ikan mentah, tak merasa jijik. Selain itu, ada penambahan bahan-bahan yang biasanya disukai orang-orang Barat, misalnya alpukat dan aneka buah-buahan lainnya.
Dengan aneka variasi tersebut, lebih banyak orang dari berbagai negara yang bisa menikmati sushi. Makanan ini pun akhirnya dianggap telah memberikan kontribusi memperkenalkan budaya Jepang ke seluruh dunia.
Sushi di Bandung
Sushi di Bandung sebetulnya ya tak punya kekhasan tertentu. Makanan ini telah menjadi bagian dari makanan kekinian yang bisa didapatkan di berbagai kota. Di Bandung sendiri, tak terhitung berapa banyak gerai sushi. Mulai dari pedagang kaki lima, hingga restoran mewah.
Baca juga: Lebaran dan Madumangsa
Mengutip kompas dot com, ini dia jenis-jenis sushi yang perlu kita ketahui agar tak salah pilih:
1. Maki sushi
Sushi ini paling banyak kita jumpai di gerai sushi Indonesia. Ukurannya kecil dengan isian bahan segar seperti ikan dan sayuran, lalu digulung nori atau rumput laut kering.
2. Uramaki sushi
Bentuk dan isinya mirip dengan maki sushi. Bedanya, uramaki sushi ini adalah bentuk terbaliknya maki sushi. Nasi berada di luar.
3. Sushi gunkan maki
Sushi yang ini bentuknya mirip maki sushi, tapi bentuknya lebih oval dan menyerupai kapal. Sushi gunkan maki terdiri dari nasi yang dibalut dengan nori. Bagian atasnya bertabur potongan ikan, tobiko, atau sayuran segar.
4. Temaki sushi
Sushi temaki ini berbentuk kerucut dengan lapisan nori di luar. Bagian dalam terdapat nasi, ikan, sayuran, atau isian lainnya. Temaki sushi sering dijadikan pilihan menu spesial saat kumpul keluarga, karena bentuknya yang unik dan cara menggulung yang mudah.
5. Nigiri sushi
Sushi jenis ini tidak perlu memakai makisu atau bambu sushi, cukup menggunakan tangan. Sushinya lebih menyerupai gundukan nasi lalu dengan potongan ikan segar di bagian atasnya. Kadang ada variasi nori sebagai tambahan.
6. Inari sushi
Sushi jenis ini merupakan nasi yang dibungkus dengan kantung tahu goreng. Beda banget ya?
7. Oshizushi oshizushi
Jenis ini sering diartikan sebagai 'sushi yang ditekan', karena cara membuatnya yang menekan nasi ke dalam cetakan kayu atau oshibako. Bentuk awalnya berupa kotak, yang dipotong sebelum digigit.
8. Sushi chirashi
Berbeda dengan sushi lainnya, chirashi lebih menyerupai rice bowl. Disajikan bersama campuran ikan dan lain-lainnya.
9. Temari sushi
Sushi ini mirip nigiri dalam versi yang lebih simpel. Lazimnya, sushi ini berbentuk bulat menyerupai bola. Tambahannya, ikan atau daging yang dipotong tipis.
Kira-kira, sushi mana yang paling Anda suka?
Kayaknya berbagai jenis sushi yang pernah dicobain, saya suka semua. Tapi, sampai sekarang lidahnya belum bisa menerima wasabi. Lebih suka acar jahenya. Makanya saya gak pernah makan wasabinya :D
ReplyDeleteTernyata banyak ya jenis-jenis sushi, anak pertama saya tuh suka banget sushi, waktu kecilnya sering saya buatin sushi, tentunya menyerupai sushi aja, nggak seenak sushi dari Jepang hehehe
ReplyDeleteHai kak Dhenok, di keluargaku anakku yang kedua, Glory penggemar sushi. Dia sangat menikmati makanan khas Jepang tersebut.Bahkan bisa-bisanya dia nabung untuk bisa beberapakali menikmati all u can eat Sushi. "Enak banget mami....!", begitu katanya
ReplyDeleteSaya kurang suka sushi. Tapii suka nonton video orang bikin sushi.
ReplyDeleteCara menggulungnya atau menaruh isiannya.
Terlihat mudah tapi pernah praktek hasilnya berantakan, hahaa
Daku suka sushi, walau bukan penggila makanan yang harus ada sushinya..
ReplyDeleteNamun bila ditraktir tentu tidak akan menolak hehe, tergantung suasana sih kalau pas di restonya mau pilih apa
Awalnya aku juga nggak suka sushi. Terus kata temanku. Mungkin mbak yun cuma belum pernah maem aja. Coba deh. Pas habis nyoba kok ya doyan. Hahahaha
ReplyDeleteWah bener Sushi sudah menyasar berbagai kalangan dan sekarang penjualannya bahkan sdh ada ala sushi kaki lima lho..enak juga rasanya hehehe
ReplyDeletesaya malah gak suka sushi sampai sekarang
ReplyDeleteyang asli lho ya, karena rasanya asam
karena itu kalo pingin sushi , ya bikin sendiri
atau pilih lemper aja deh :D
Ternyata banyak ya berbagai jenis Sushi ini. Saya yang orang Bandung belum pernah secara khusus kedai sushi. Next time mau ah buat ngunjungin tempat makan Jepang ini.
ReplyDeleteWah, sushi juga ada macamnya ya. Aku tahunya ya sushi aja. Tiap nemu makanan yang bentukannya kayak gitu, nyebutnya sushi aja. Aduuuh, ngomongin sushi bikin lapar. Jadi kepengen makan sushi. Kapan ya terakhir kali makan sushi. Lama banget kayaknya
ReplyDeleteIni salah satu makanan favorit anak-anakku. Rasanya memang enak sih... Apalagi Maki Sushi... KAdang ibunya bikin sendiri untuk bekal ke sekolah...
ReplyDeleteAku suka sushi. Ternyata rasanya enak. Padahal awalnya agak ragu karena kukira dari bahan mentah. Ternyata enggak ya. Hehe.
ReplyDeleteAku suka SUshiii...
ReplyDeleteBanget!
Dan rasanya makanan yang satu ini lengkap banget, dari mulai karbo, protein hingga lemak in one wrap~
Langsung hap, gak pake lama yaa, teh..
Sushi ini salah satu makanan Jepang favoritku dan anakku, duh kalo udah makan sushi tuh gak cukup cuma satu potong, belum lagi pake serbuk cabai dan wasabinya, makin mantap deh rasanya
ReplyDeleteSaya juga penggemar sushi nih kak. Kalau ke resto Japanese, selain pesan ramen, sushi juga gak ketinggalan. Cuman kurang suka sama ikan mentah nya, jadi selalu pilih isian selain ikan mentah
ReplyDeleteTeman-teman ku bahkan adik ku suka sekali dgn sushi. Biasanya jadi favorit bagi penggemar seafood
ReplyDeleteTernyata sushi sendiri banyak ragamnya tapi yg cukup populer tampaknya Jenis sushi yang paling terkenal adalah maki sushi dan nigiri sushi.
Makasih, kak. Tnyata sushi macem2 ya 😄
ReplyDeletesaya juga suka sushi dong pastinya, saya rasa sushi ini termasuk menu makanan sejuta umat ya, terutama di asia sih ya, rata-rata suka sekali dengan sushi
ReplyDelete