Jumat lalu, seorang kawan menawariku nonton pertunjukan Sawung Jabo. Aku sempat mengelak, dengan alasan tak punya anggaran untuk acara hiburan dan sedang kepikiran anak emong yang sedang dalam perawatan. Si kawan berujar, "Dibeliin tiketnya sama aku. Ayo, kamu butuh jeda. Cicin akan baik-baik aja. Akhirnya aku mengiyakan, dan bisa menikmati konser Jabo bersama Sirkus Barock bertajuk Bicaralah dengan Cinta, pada Sabtu, 21 Januari 2023.
Baca juga: LCLR Plus di Bandung dan Pesona Musik 70-an
Sesungguhnya aku tak banyak tahu karya Jabo. Apalagi setelah bersama Sirkus Barock. Pengetahuanku terhenti di kolaborasi Jabo dengan SWAMI. Tapi siapa yang tak bisa menikmati sajian musik bagus? Saat ada kesempatan untuk nonton, pastinya aku tak akan menolak. Terlebih untuk seorang Jabo yang masih manggung di usianya yang sudah 71 tahun. Pertunjukan yang berlangsung di Teater Tertutup, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung ini menjadi oase buatku di tengah pikiran yang lagi rudeut oleh persoalan-persoalan keseharian.
Hadir Memenuhi Kekangenan Pecinta Musik Bandung
Panggung musik memang sudah mulai ramai lagi. Di Bandung dan berbagai kota di tanah air. Begitu pula hadirnya Jabo, pemusik yang juga punya sejarah kuat dengan Kota Bandung. Jabo kembali hadir di Bandung setelah konser terakhirnya 10 tahun lalu.
Abah Iwan Abdurrahman yang didaulat untuk membuka konser, berbagi cerita muasal perkenalannya dengan Jabo. Saat itu, Jabo masuk sebagai anggota baru sebuah kelompok pecinta alam, dengan Abah Iwan sebagai salah satu seniornya. Pelantun "Melati dari Jayagiri" ini menggarisbawahi bahwa bermusik bukan hanya menyanyi dan memainkan alat musik, melainkan menyampaikan juga pesan alam kepada dunia. Dan Abah Iwan melihat Jabo masih konsisten hingga saat ini dalam hal kepedulian terhadap alam dan sesama.
Dalam pertunjukan di Bandung, Sirkus Barock hadir dengan formasi 13 personel. Nggak tahu juga untuk konser yang sama yang digelar di kota lain apakah seragam. Selain personel, ada juga musisi tambahan yang diajak berkolaborasi. Ada vokalis Elpamas, Baruna, yang didapuk sebagai pembawa lagu Anak Angin. Lagu ini membuat beberapa Sahabat Mukti yang hadir berkaca-kaca. Anak Angin adalah lagu Jabo yang sering dibawakan Mukti-Mukti dalam konsernya.
Baca juga: Grammy Award dan Lagu Siaran Radio
Jabo juga menggandeng musisi senior Bandung, Hari Pochang, dengan permainan harmonikanya. Pochang menemani Sawung Jabo dalam lagu Mengejar Bayang. Sedangkan penyanyi balada Bandung, Budi Cilok didampingi pemain perkusi asal Australia, Ron Reeves, membawakan Bukan Debu Jalanan.
Pentas Musik yang Kaya
Sebanyak 21 lagu dibawakan Sawung Jabo bersama Sirkus Barock dan para kolaborator dalam penampilan yang meriah. Panggung dihiasai gunungan wayang raksasa, dengan kain merah dan putih yang terbentang vertikal. Pencahayaan menghasilkan aksen siluet kain yang menawn. Ditambah aksi teatrikal para personel serta musik yang kaya warna berhasil menyihir penonton dalam hening sekaligus hingar.
Aku nyaris tak kenal lagu-lagu Jabo bersama Sirkus Barok. Tapi pesona mereka benar-benar tak terelakkan. Masing-masing personel demikian utuh dengan tugasnya. Piawai memainkan alat musik, sekaligus juga mampu meneriakkan suaranya dengan merdu. Lengkap.
Jabo sendiri, sepenglihatanku sudah jauh berkurang staminanya dibandingkan terakhir kutonton di televisi. Iya, atuuuh.. sudah berapa tahun lewat. Tapi untuk usianya yang memasuki 71 tahun, ia luar biasa. Awalnya Jabo tampil dengan duduk, dan kupikir akan terus duduk hingga tuntas acara. Ternyata tidak. Jabo masih sanggup bermain gitar, berdiri, bahkan berjingkrak.
Daftar lagu yang dibawakan Sawung Jabo bersama Sirkus Barock:
Burung Kecil, Kemarin dan Esok, Dihatimu Aku Berlindung, Anak Angin, Sudah Merenungkah Kau Tuan, Mengejar Bayangan, Petualangan Awan, Bicaralah Dengan Cinta, Bukan Debu Jalanan, Penjelajah Alam, Menjadi Matahari, Senandung Anak Wayang, Anak Wayang, Satu Langkah Sejuta Cakrawala, Burung Putih, Kalau Batas Tak Lagi Jelas, Bisikan Langit, Penari Goyang, Hio/Kuda Lumping, dan Lingkaran Aku Cinta Padamu.
Baca juga: Imelda Rosalin Tetap Bersinar Meski Tak Seterang Kedua Adiknya
Di ujung pertunjukan, Jabo dan Sirkus Barock mengajak para penonton berdiri. Sontak penonton pun bertepuk tangan saat mulai terdengar intro musik Hio, lagu yang sedari awal digaungkan oleh penonton. Banyak pnonton yang bahkan memilih untuk maju ke depan, menyanyi dan berjingkrak. Tiga lagu terakhir yang kebetulan juga paling kukenal dari Jabo ini tentunya menggembirakanku. Entah berapa kali aku menjadikan lirik Hio sebagai kutipan. Sedangkan Lingkaran Aku Cinta Padamu sukses bikin nelangsa. Ah!
Sawung Jabo dan seluruh personel Sirkus Barock, terima kasih untuk suguhan musiknya. Teruslah berkarya. Aku Cinta Padamu.
No comments