Selama beberapa waktu terakhir, aku sedang mengalami gairah mencoba resep masakan. Tetap sih, bukan jenis yang rumit-rumit. Masih tak jauh dari tumis-tumisan dan sayur berkuah santan. Memang apa istimewanya? Tak ada istimewanya buat orang lain. Tapi buatku, ini semacam capaian. Aku tak pernah punya target bisa masak masakan tertentu. Tak punya target menguasai berapa jenis masakan. Bahkan soal rasa pun, aku tak begitu hirau. Nah, bedanya, kalau bicara soal gairah yang kurasakan akhir-akhir ini adalah keinginan untuk masak dengan metode yang tepat dan menghasilkan rasa yang tak mengecewakan. Sengaja, pilihanku kali ini adalah jenis sayuran yang "ndeso", bukan masakan mahal, yaitu bunga pepaya, jantung pisang, dan nangka muda.
Baca juga: Resep Ayam Bumbu Rujak dan Kenangan Masa Kanak
Masakan berbahan jantung pisang dan nangka muda sudah kuakrabi sedari kecil. Karena itu jenis sayuran yang mudah keluarga kami dapatkan. Di pasar harganya terhitung murah. Malah, saat kami sudah tinggal di lahan milik sendiri, jantung pisang dan nangka muda tingga mememtik di halaman samping. Cuma, sebelumnya, selama di Bandung aku nyaris tak pernah masak. Terasa ribet, harus pakai santan, pakai "bumbu badag" kalau kata orang Sunda, bumbu yang terdiri dari rimpang dan daun-daunan. Beda lagi dengan bunga pepaya. Ini jenis sayuran yang tak kukenal selagi tinggal di kampung halaman. Pahit, tapi aku suka. Yang tak kutahu, sebetulnya ada cara yang membuat si bunga tak terlalu pahit. Nah, itu yang selama ini aku tak hirau, tak pernah mau mempelajarinya.
Tumis Bunga Pepaya
Aku kenal masakan dari bunga pepaya ini setelah tinggal di Bandung. Seorang kawan asal Ambon memasak buat kami, saat ada agenda kumpul-kumpul. Ia membuatnya dengan campuran tongkol. Sedapnyooooo.. Dari situ sebetulnya aku mulai mencoba memasaknya kalau kebetulan menjumpai bunga pepaya. Tapi masak sekadarnya saja, tak pernah mencari tahu persisnya. Kebetulan penikmat pahit, jadi tak soal juga. Hanya, terakhir coba membuat tumis ini, kok pahitnya rada luar biasa. Lalu mencari contekan ke sana ke mari, ternyata ada langkah yang terlewat, yaitu merebus bunga pepaya dengan garam :D
Bahan:
150 gr bunga pepaya, ambil bunganya saja
1 sdm garam
air secukupnya untuk merebus
1 batang serai, memarkan
3 lembar daun jeruk, buang tulangnya, iris halus
1 sdt kaldu bubuk
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
1 cabai merah besar, iris serong
3 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus:
15 cabe rawit hijau
5 cabe kriting hijau
5 butir bawang merah
3 butir bawang putih
1 sdt garam
Cara membuat:
- Rebus bunga pepaya bersama garam. Beberapa saat setelah mendidih tiriskan, cuci dengan air dingin bersih, tiriskan.
- Tumis semua bumbu yang sudah dihaluskan. Masukkan serai, daun jeruk, cabai.
- Masukkan bunga pepaya. Tambahkan kaldu bubuk, gula, merica. Aduk rata hingga matang.
- Tumis bunga pepaya siap disajikan.
Baca juga: Jelang Lebaran dan Kenangan akan Simbok Mutiah
Sayur Jantung Pisang Kacang Panjang
Sewaktu di kampung, jantung pisang pilihan ibu adalah dari pisang kluthuk. Di Jawa Timur, pisang ini, buah mentahnya, biasanya untuk campuran rujak petis. Matangnya justru tak dimakan, karena banyak bijinya. Paling-paling untuk makanan burung. Mungkin itu yang membuat orang menjadikan bunganya aka jantung pisang kluthuk sebagai bahan sayuran. Sayang di Bandung aku tak bisa memilih. Di tukang sayur adanya jantung pisang kepok, ya wis, ambil saja.
Bahan:
1 jantung pisang
1 ikat kecil kacang panjang
2 daun salam
2 ruas lengkuas
150 ml santan
1 sdt garam
1 sdt kaldu ayam
Bumbu halus:
4 butir bawang merah
3 butir bawang putih
1 sdt ebi
4 butir kemiri
4 cabai merah
15 cabai rawit merah
1 sdt gula Jawa sisir
Cara membuat:
- Bersihkan jantung pisang dari lembaran yang keras, sisakan bagian putihnya saja. Rajang dengan ukuran sesuai selera. Rebus. Tiriskan.
- Tumis semua bumbu yang sudah dihaluskan. Masukkan daun salam dan lengkuas. Tambahkan air.
- Setelah mendidih, masukkan kacang panjang dan jantung pisang yang sudah direbus. Tambahkan garam dan kaldu.
- Setelah sayuran empuk, masukkan santan. Biarkan hingga mendidih. Angkat dan siap dihidangkan.
Baca juga: Umbi dan Cerita Masa Kanak
Lodeh Nangka Muda
Sesungguhnya ada satu sayuran yang aku kangen. Mirip nangka. Namanya kluwih, ada yang tahu? Kalau nangka dimanfaatkan untuk sayur ketika muda, dan menjadi buah ketika tua, kluwih hanya untuk disayur. Selagi di kampung halaman, aku tak suka kluwih. Entah kenapa, tak suka aja. Nah, begitu selama di Bandung belum pernah menjumpai si kluwih, jadinya kangen. Tapi, ya sudahlah, adanya nangka, mari kita masak nangka saja.
Bahan:
150 gr nangka muda
2 batang serai
2 ruas lengkuas
3 lembar daun salam
150 ml santan kental
1 sdt garam
1 sdt kaldu ayam
Bumbu halus:
15 cabai rawit merah
5 bawang merah
3 bawang putih
1 ruas kunyit
1 sdt ketumbar
1 sdt merica
2 potong sedang tempe semangit
Cara membuat:
- Rebus nangka muda hingga setengah matang. Kalau belanja di warung sayur, biasanya tersedia juga yang versi sudah direbus.
- Tumis bumbu yang sudah dihaluskan. Tambahkan air.
- Setelah mendidih, masukkan nangka. Tambahkan garam dan kaldu bubuk.
- Setelah mendidih, campurkan santan. Masak hingga kembali mendidih. Tuntas.
Baca juga: Lebaran dan Madumangsa
Selera masakannya Ibu Meong asin pedas. Jika lebih suka manis dan kurang pedas, bisa menyesuaikan. Selamat mencoba dan menikmati masakan ndeso jantung pisang dan nangka muda, plus bunga pepaya.
No comments