"Menuju supermoon, hati-hati dengan pikiran dan emosi. Protect your energy." Demikian catatan pendek seorang kawan di akun media sosialnya. Sebagai orang yang meyakini perkara energi dalam kehidupan, aku tertarik dengan bahasan tersebut. Bahwa energi bulan, terutama saat purnama, memiliki peran penting dalam spiritualitas, utamanya dalam soal olah batin. Kebetulan, pada pertengahan bulan kemarin sempat diingatkan oleh catatan soal memasuki periode Cancer New Moon.
Baca juga: Menjadi Orang Tua yang Bijak (bukan toxic parent)
Beberapa pekan terakhir, aku mengalami kondisi batin yang pekat, gelap. Lalu, sore tadi, begitu saja, kukatakan pada diriku: lepaskan, maafkan. Aku merasakan kelegaan luar biasa. Terlepas dari respon pihak lain yang terlibat --yang no respons, buatku itu sudah cukup. Dan sepertinya itu menjadi keputusan baik, karena, ternyata malam ini purnama. Nyaris lupa, padahal sudah dari beberapa hari lalu ada yang mengingatkan.
Baiklah, aku jadi pengin membahas soal Cancer New Moon dan purnama. Aku mengambil beberapa referensi sebagai sumber.
Purnama yang Memengaruhi Emosi Manusia
Dalam kepercayaan Hindu, ada istilah "purnama" dan "tilem", dengan siklus bulan 15 hari. Selain itu, tanda yang bisa ditemui di alam adalah bahwa purnama ditandai dengan bulan yang bersinar penuh atau full moon; sedangkan tilem adalah puncak bulan mati. Dua masa peralihan waktu berdasarkan posisi posisi bulan, bumi, dan matahari ini oleh masyarakat Bali dan Hindu dijadikan patokan dalam melakukan ritual jenis tertentu.
Bukan hanya tradisi di Bali atau Hindu saja, purnama dan tilem sebagai waktu keramat juga masuk sebagai subjek penelitian di zaman modern ini. Di alam, purnama memberikan pengaruh berupa gelombang pasang air laut. Purnama juga memengaruhi gejolak mental manusia; ada kecenderungan untuk melakukan tindak kejahatan pada jelang hingga puncak purnama.
Baca juga: Aleph, Kisah Perjalanan Menemukan Diri
Bukan kebetulan jika ada pemberian nama yang terkait dengan bulan. Kita kenal istilah lunatic yang artinya orang gila, lunacy atau kegilaan, dan loony yang berarti gila. Istilah itu berasal dari kata latin Luna, yang adalah nama Dewi Bulan.
Di Britania, abad ke-19 bahkan pernah diberlakukan Lunatic Act, yakni aturan yang menyebutkan bahwa orang yang berbuat gila-gilaan ketika bulan sedang penuh akan dikenai didenda.
Tapi, purnama memunculkan dualisme. Terseret dalam emosi yang negatif, atau memanfaatkan untuk meningkatkan kekuatan batin. Inilah yang menjadi alasan komunitas-komunitas spiritual menyelenggarakan meditasi purnama bersama-sama, demi menangkap energi positif yang dipancarkan oleh peristiwa purnama.
Memasuki Cancer New Moon
Cancer New Moon tiba pada 17 Juli 2023. Mengutip dari situs Forever Conscious, bulan baru ini menuntun kita dalam mempercepat pertumbuhan dan perkembangan jiwa kita. Selain itu, Cancer New Moon juga menghadirkan peristiwa atau peluang baru ke dalam hidup kita untuk lebih selaras.
Bagi yang meyakini dukungan energi dari Cancer New Moon ini disarankan untuk mengeja ulang niat-niat tertentu yang pernah, sedang, atau akan dibuat. Caranya adalah dengan mengajak diri kita masuk ke "dalam", lalu mengarahkan visi hidup kita dari pengetahuan yang kita miliki dan perbaduan intuisi kita.
Baca juga: Hidup Sehat dengan Reiki
Bulan Cancer adalah "rumah". Bulan Cancer adalah "ibu". Bulan ini mewakili emosi kita, perasaan aman dan nyaman kita. Pun sebagai representasi energi feminin dalam hidup kita. Tak heran jika sisi emosional yang lebih mengemuka. Karena tubuh emosional kita lebih mudah diakses, maka kita pun dimungkinkan untuk mengeksplorasi emosi dan perasaan kita secara lebih mendalam. Masa ini dapat dijadikan momentum untuk mengakselerasi diri dengan kebijaksanaan semesta. Bisa jadi kita akan menyaksikan emosi yang menggelegak di bawah permukaan, luka-luka batin pada masa lalu, hal-hal menyakitkan yang tak kunjung terselesaikan. Pelan-pelan membiarkan itu muncul ke permukaan, dan kita pun bisa melakukan akselerasi hingga seimbang.
Energi Cancer adalah Ibu, yang memberikan perlindungan dan perawatan, menghibur kita dalam kehangatan, yang menjadikan kita merasa aman dan nyaman. Tapi, energi Cancer juga mewujud dalam keberanian. Keberanian yang unik dari Cancer adalah keberanian yang bersumber dari cinta yang murni. Dengan dipayungi bulan dalam hakikat cinta yang sesungguhnya ini, bisa menjadi pendukung bagi kita dalam upaya mencintai diri sendiri dan menemukan kepercayaan diri untuk membuat perubahan yang diperlukan. Di bawah Cancer New Moon, kita dapat menyalurkan energi cinta diri dan mengubahnya menjadi perasaan berani, percaya diri, dan kekuatan batin.
Saat berlangsung purnama, segala yang berkaitan dengan rasa dan emosi dalam proses amplifikasi. Kondisinya berlipat, saat kita berada di Bulan Cancer. Maka, hati-hati dengan emosi yang kita pilih dan dengan siapa yang kita pilih untuk ada di sekitar kita. Jauhkan diri dari hal yang bikin drama. Bulan baru ini juga meminta kita untuk bersikap lebih baik, lebih lembut kepada diri sendiri. Cintai, kasihi, penuhi kebutuhan afeksi diri dengan sebaik-baiknya. Cari ke dalam, bukan berusaha menggapai kebahagiaan dari luar diri.
Selamat kembali ke dalam diri. Namaste.
Baca juga: Alaya, Kisah tentang Mimpi yang Mewujud, Takdir, dan Cinta
No comments