Baso atau bakso adalah salah satu dari sedikit jenis makanan yang bisa kita temukan di berbagai lini. Dia bisa kita temukan di jalanan, dijajakan menggunakan gerobak, bertebaran di kedai-kedai kecil, namun tak jarang namanya kita temukan di daftar menu kafe atau resto besar. Nah, bagi orang Jawa Timur, di mana pun mereka tinggal, menemukan "Bakso Malang" pastilah merupakan kegembiraan tersendiri. Di Bandung, ada sejumlah gerai bakso Malang. Kubagikan beberapa di antaranya.
Baca juga: Braga, Kawasan Penting Bandung Tempo Dulu
Bakso Malang, jangan salah, penyebutannya harus "bakso" bukan baso. Kalau ada gerai bakso Malang di Bandung tapi penulisannya "baso" sudah pasti pemiliknya bukan orang Jawa Timur, atau bisa jadi memang sengaja menyesuaikan dengan lidah penduduk setempat. Di Bandung, aku baru sempat mencoba 5 gerai. Padahal ternyata sudah cukup banyak. Aku tak cukup update rupanya. Baiklah, nanti akan disusulkan kalau sudah icip-icip.
Memang apa sih yang menjadi kekhasan bakso Malang?
Dari komposisi, bakso Malang isinya lebih beragam. Biasanya, selain bakso, ada tahu putih dan siomay. Tak terlewatkan bihun dan gorengan. Di Jatim, banyak kita jumpai bakso Malang yang menyertakan lontong. Kenyanglah pokoknya 😀
Dari sisi rasa... sesungguhnya aku tak cukup pintar untuk membuat reviu rasa. Tapi lebih kurang, kalau dari lidahku, kuah bakso Malang itu light, ringan. Tak terlalu gurih. Apalagi dengan pilihan sambal yang asam pedas.
Di Bandung, orang menyandingkan dengan cuanki. Lalu, kawan di Jatim tanya, bedanya cuanki sama bakso Malang, apa, sih? Nah, ini bisa jadi bahasan tersendiri 😊
Lagi-lagi, menurut lidahku, cuanki lebih gurih. Komposisi isi bisa dibilang mirip. Tidak tahu juga, apakah sejak kemunculannya komposisi cuanki memang selengkap itu, atau menyesuaikan selera dan kebutuhan pasar saja. Lain waktu coba kucari tahu.
Aku mau kasih tunjuk saja, buat penggemar bakso Malang di Bandung, ini beberapa gerai yang pernah kucoba.
Baso Malang Karapitan (BMK)
sumber: BMK Champ Resto |
Kenal gerai bakso Malang di Bandung pertama kali ya di BMK ini. Mereka pakainya "baso", bukan "bakso". Dari awal-awal mereka buka di Jalan Karapitan, lalu buka di beberapa tempat, termasuk di Jalan Soekarno-Hatta, tak jauh dari tempat kerjaku saat itu. Akhir 90-an.
BMK dulu sangat terkenal. Cukup bisa dimaklumi, tahun 90-an tempat jajanan tak sebanyak masa sekarang. Dibandingkan dengan baso yang beredar di pasaran, BMK ukurannya mungil-mungil. Tapi lebih bersih dan terlihat manis dalam penyajian.
Konon pengelolaan BMK sudah berpindah tangan. Kini mereka tak hanya menawarkan menu andalan baso, melainkan baso, mie, kopi. Masih memanfaatkan singkatan BMK. Dan gerai-gerai yang kukenal dulu, sudah tidak ada.
Saat ini, gerai BMK bisa ditemukan di:
- Cihampelas Walk - GF, Jl.Cihampelas No. 160, Cipaganti, Coblong
- Kings Shopping - L2, Jl. Kepatihan No. 18, Balonggede, Regol
Baca juga: Menjelajahi Taman Hutan Raya
Bakso Malang Enggal
sumber: pinterest |
Aku kenal gerai bakso ini saat lapak mereka masih berupa warung tenda. Kalau tak salah ingat, sekitar 2000 pertengahan. Yang awalnya hanya satu tenda, lalu berkembang menjadi dua tenda memanjang. Ikut senang rasanya menyaksikan keberhasilan usaha orang. Lokasinya masih sama dengan yang sekarang, Jalan Burangrang. Bakso Enggal ini, setahuku, adalah gerai bakso Malang pertama yang memiliki konsep prasmanan.
Jadi, di sebuah meja disediakan mangkok kosong, dan secara berurutan ragam isian bakso kuah, mulai dari seledri-daun bawang, lalu bakso urat, bakso halus besar-kecil, siomay kering dan rebus, baso goreng, kresol, tahu isi bakso. Berikutnya, panci besar berisi kuah, yang akan dilayani oleh pegawai.
Agak lama tak ke daerah itu, tahu-tahu sudah ada gerai permanen. Wow! Di sini yang paling kusuka adalah baso gorengnya. Ketika kedai bakso Malang bertambah banyak, pilihan baso gorengku tetap Bakso Enggal. Tapi, Bakso Enggal sudah berkembang pesat, dengan banyak cabang. Semoga sih untuk standar rasa sama di semua gerai.
Lokasinya berada di:
- Jl. Burangrang No. 12, Lengkong
- Jl. Pajajaran No. 78, Dr. Junjunan, Sukasari
- Jl. Soekarno Hatta No. 94, Warung Muncang, Bandung Kulon
- Jl. Astana Anyar No. 119,Cibadak, Astana Anyar
- Jl. Raya Barat No. 698, SPBU Pojok Cisangkan, Cimahi
Bakso Malang Asli Fortuna
sumber: tribun |
Mencoba Bakso Fortuna setelah siaran di Radio Sonora. Tak tahu persis mulai ada sejak tahun berapa. Aku ici-icip pertama tahun 2013-an.
Gerainya mungil, tapi nyaris tak pernah sepi. Memang, gerai ini cukup diuntungkan oleh lokasi, yang tak jauh dari Gedung Sate dan pusat perbelanjaan Jalan Martadinata. Tiap kali lewat daerah sekitar Masjid Istiqomah ini, selalu kudapati gerai bakso ini ramai pengunjung. Perputarannya kemungkinan besar cepat, dan makanan yang disediakan selalu baru. Semoga terus begitu, ya.
Penyajiannya dalam bentuk prasmanan. Kita bisa memilih isian selain bakso, seperti siomay goreng-kukus, bakwan, bakso goreng, mie kuning-soun, sesuai selera.
Saat ini mereka memiliki sudah ada 2 gerai:
- Jl. Taman Citarum No.13, Citarum, Bandung Wetan, Bandung (samping Masjid Istiqomah)
- Jl. Titiran 25, Coblong, Bandung
Baca juga: Menjenguk Makam KAR Bosccha
Bakso Malang Mandeep
sumber: wisatabdg |
Konon Bakso Malang Mandeep sudah buka dari akhir 90-an. Tapi aku baru mencobanya sudah tahun 2000 sekian. Lokasinya strategis juga, tak jauh dari pusat perbelanjaan BIP, BEC, dan Gramedia. Persisnya ada di Jalan Riau atas. Halah, istilah orang Bandung banget!
Ya, gerai pertama mereka ada di Jl. LLRE Martadinata No.12b, tak jauh dari persimpangan Purnawarman. Dengan konsep prasmanan dan isian yang lebih kurang sama: bakso urat, bakso halus, siomay, bakso goreng dan aneka gorengan.
Bakso Mandeep juga berkembang dengan pesat. Saat ini gerainya bisa ditemukan di Antapani, Braga, Arcamanik, Jl. Soekarno-Hatta, Ujung Berung, hingga Lembang dan Parongpong.
Bakso Malang Langgeng
sumber: pergi kuliner |
Dari sisi waktu, bakso ini yang paling terakhir kucoba. Di gerainya yang ada di Jl. Lodaya No. 42, Turangga, Lengkong, Bandung.
Kedai ini bisa menjadi alternatif bagi yang tinggal atau memilih aktivitas di area Buah Batu dan sekitarnya. Yang membedakan gerai ini dibandingkan yang lain adalah disediakannya varian pedas, seperti bakso urat pedas dan cincang pedas. Ada juga dengan tambahan mozzarella. Buatku sih enggak banget. Tapi varian ini pasti disukai sebagian anak muda.
Selain itu, konon untuk kuahnya mereka menggunakan kepiting dengan campuran tulang kaki sapi, jando, dan sumsum untuk mendapatkan rasa gurih kuah tanpa perlu menggunakan MSG.
Lokasi Bakso Langgeng lainnya ada di:
- Jl. BKR No.35
- Food court Tenant J, Jl. Asia Afrika No.78
Baru lima gerai itulah yang sudah kucoba. Sepertinya perlu cari-cari dan icip-icip lagi gerai-gerai yang baru bermunculan. Kalau jadi, akhir Oktober pengin mudik, mampir Malang, bisa mengobati kekangenan bakso Malang asli, di tempatnya. Untuk sementara cari-cari infonya dari.blogger Malang atau ya, langsung jalan-jalan ke Malang aja. Yuk!
Baca juga: Tujuh Bangunan Bersejarah di Bandung
No comments